DIY Skincare: Aman atau Berbahaya?

Rio Bondan Tissani

4/8/20251 min baca

DIY (Do-It-Yourself) skincare semakin populer, terutama di kalangan pencinta perawatan kulit alami dan hemat budget. Banyak orang membuat masker, scrub, toner, bahkan serum sendiri menggunakan bahan-bahan dapur seperti madu, lemon, oatmeal, atau minyak kelapa. Namun, apakah DIY skincare benar-benar aman? Atau justru berisiko merusak kulit?

Keuntungan DIY Skincare

Risiko & Bahaya DIY Skincare

  1. Bahan Alami & Minim Kimia

    • Tidak mengandung pengawet, pewangi sintetis, atau bahan kimia keras yang mungkin mengiritasi kulit.

    • Cocok untuk yang mencari alternatif clean beauty.

  2. Lebih Hemat

    • Bahan-bahan seperti yogurt, lidah buaya, atau minyak zaitun relatif murah dan mudah didapat.

  3. Kustomisasi Sesuai Kebutuhan Kulit

    • Anda bisa menyesuaikan resep berdasarkan jenis kulit (kering, berminyak, sensitif).

  1. Tidak Steril & Risiko Kontaminasi Bakteri

    • Bahan alami seperti buah-buahan atau yogurt bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri jika tidak digunakan segera.

    • Wadah yang tidak steril dapat menyebabkan iritasi atau infeksi.

  2. pH Tidak Terkontrol

    • Kulit memiliki pH sekitar 5,5. Bahan seperti lemon (asam tinggi) atau baking soda (basa) dapat mengganggu skin barrier dan menyebabkan iritasi.

  3. Reaksi Alergi & Iritasi

    • Essential oil (seperti tea tree atau lavender) bisa menyebabkan alergi jika tidak diencerkan dengan benar.

    • Bahan abrasif (seperti gula atau garam untuk scrub) dapat menyebabkan micro-tears pada kulit.

  4. Efektivitas yang Dipertanyakan

    • Bahan alami belum tentu menembus kulit seefektif produk komersial dengan formulasi stabil.

    • Misalnya, vitamin C dalam lemon mudah teroksidasi dan kurang efektif dibanding serum vitamin C yang diformulasikan.

Beberapa Tips Aman Jika Ingin Mencoba DIY Skincare

Gunakan bahan yang sudah teruji aman (seperti madu, oatmeal, aloe vera).
Hindari bahan terlalu keras (lemon murni, cuka, baking soda).
Segera habiskan dalam 1-2 hari untuk menghindari pertumbuhan bakteri.
Lakukan patch test sebelum mengaplikasikan ke seluruh wajah.
Jangan menggantikan produk medis (seperti sunscreen atau obat jerawat) dengan DIY skincare.